Rencana kenaikan harga BBM sedang digodok oleh mereka-mereka yang
mengaku wakil kita di gedung DPR nan mewah disana, kenaikan harga BBM
direncanakan akan mulai diterapkan pada awal bulan April mendatang,
harga bensin dan solar yang tadinya Rp.4500 naik menjadi Rp.6000, sebuah
kebijakan dari pemerintah yang tidak pro terhadap masyarakat kecil,
kenaikan harga BBM untuk mereka yang mempunyai kantong tebal mungkin
tidak menjadi sebuah permasalah yang berarti namun untuk kita para
masyarakat menengah ke bawah menjadi masalah yang sangat besar, seperti
kita ketahui bersama bahwa bensin dan solar sudah seperti kebutuhan
pokok buat masyarakat seperti kita, dan jika harga BBM naik sudah dapat
dipastikan semua harga bahan pangan pun naik, biaya hidup juga naik, ini
tidak sebanding dengan besarnya pendapatan yang diperoleh oleh
masyarakat kita, harga BBM Rp.4500 pun banyak saudara-saudara kita yang
hidup dengan keadaan yang memprihatinkan, apa lagi jika harga BBM naik.
Masyarakat kita didominasi oleh masyarakat miskin tapi entah kenapa
pemerintah justru ingin memiskinkan lagi masyarakatnya dengan cara
menaikan harga BBM.
dampak dari kenaikan harga BBM menjelang bulan Ramadhan dapat menyebabkan menurunnya
kesejahteraan masyarakat. Akhirnya, kriminalitas seperti penimbunan
bahan bakar banyak terjadi.
Sebenarnya,BBM tidak harus
dinaikkan. Banyak cara lain yang bisa dilakukan pemerintah seperti
pengubahan solusi penggunaan minyak ke gas.
contohnya sekarang banyak sekali bahan bakar alternatif yang saat ini telah banyak ditemukan oleh anak-anak bangsa
Wednesday, June 19, 2013
Jeritan rakyat papua
Dari hari kehari kita semakin banyak melihat kemiskinan dan penderitaan
rakyat indonesia , yang semakin meluas dan melebar kemana-mana dan
seharusnya mereka bisa merasakan kenikmatan dan kemerdekaan yang mereka
miliki tapi malah sebaliknya.Bukan merasakan kenikmatan tersebut tapi
malah merasakan kemiskinan dan kesengsaraan tersebut dikarena ulah oleh
segelintir orang-orang yang serakah. Yang mana mereka sudah merasakan
sangat banyak , tapi tidak merasa belum cukup puas.
Seperti banyak yang kita liat penderitaan rakyat Indonesia yang
terjadi di daerah-daerah seperti di daerah PAPUA banyak dari mereka
yang tadinya punya tempat tinggal akhirnya mereka sekarang kehilangan
tempat tinggal dan sampai sekarang tidak jelas penyelesaiannya.
Bagaimana
caranya untuk menolong mereka, ini karena suatu hal mereka sekarang
menjadi menderita karena mereka kehilangan tempat tinggal , pekerjaan ,
anak-anak mereka kehilangan tempat sekolah , dan ada yang kehilangan
tempat usaha mereka dan semua ini kelihatannya masih belum
terselesaikan, dan bahkan pemerintah belum memberikan apa yang
seharusnya dia lakukan. kepada masyarakat miskin.
Ketika seorang selebritis menjadi pemimpin bangsa
Belakangan ini banyak sekali artis-artis yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif,bahkan banyak sari mereka yang berhasil.tapi apakah kinerja mereka dapat dipertanggungjawabkan ??
baru-baru ini marak di beritakan di media madalah rhoma irama mencalonkan diri sebagai capres,apakah beliau layak menjadi pemimpin bangsa ?? apakah hanya dengan kepopuleran dapat memimpin bangsa ??
Aliansi Nasionalis Indonesia(Anindo) menyatakan, Indonesia membutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat secara politik, pemerintahan dan kuat di bidang media. Tapi, lebih utama lagi, pemimpin tersebut adalah tokoh yang paham terhadap cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 serta memiliki benang merah cita-cita para pendiri bangsa.
“Pemimpin Indonesia ke depan mutlak mengenal amanat penderitaan rakyat sebaik-baiknya. Tidak hanya sekedar dikenal atau populer karena digarap atau ditokohkan oleh lembaga pembentuk citra yang sarat dengan kepentingan komersial,” kata Dewan Pembina Anindo Hadidjojo Nitimihardjo dalam keterangannya, Jumat (31/5/2013).
Hadidjojo menambahkan, partai-partai politik yang ada sekarang, seharusnya melakukan rekrutmen yang bagus, sehingga melahirkan elit-elit partai yang bersih. Sebab, peranan parpol begitu dominan dalam menentukan pejabat-pejabat pemerintah mulai dari pusat sampai pejabat di daerah. jadi bukan hanya karena kepopuleran mereka.
baru-baru ini marak di beritakan di media madalah rhoma irama mencalonkan diri sebagai capres,apakah beliau layak menjadi pemimpin bangsa ?? apakah hanya dengan kepopuleran dapat memimpin bangsa ??
Aliansi Nasionalis Indonesia(Anindo) menyatakan, Indonesia membutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat secara politik, pemerintahan dan kuat di bidang media. Tapi, lebih utama lagi, pemimpin tersebut adalah tokoh yang paham terhadap cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 serta memiliki benang merah cita-cita para pendiri bangsa.
“Pemimpin Indonesia ke depan mutlak mengenal amanat penderitaan rakyat sebaik-baiknya. Tidak hanya sekedar dikenal atau populer karena digarap atau ditokohkan oleh lembaga pembentuk citra yang sarat dengan kepentingan komersial,” kata Dewan Pembina Anindo Hadidjojo Nitimihardjo dalam keterangannya, Jumat (31/5/2013).
Hadidjojo menambahkan, partai-partai politik yang ada sekarang, seharusnya melakukan rekrutmen yang bagus, sehingga melahirkan elit-elit partai yang bersih. Sebab, peranan parpol begitu dominan dalam menentukan pejabat-pejabat pemerintah mulai dari pusat sampai pejabat di daerah. jadi bukan hanya karena kepopuleran mereka.
Memang Mencari seorang pemimpin yang tepat tidaklah
mudah, kewajiban kita sebagai anak bangsa adalah berusaha memilih
pemimpin yang terbaik dari yang baik di segala level kepemimpinan, karna
baik tidaknya pemimpin secara langsung ataupun tidak langsung pasti
berimbas pada apa yang di pimpinnya. Sebelum menentukan pilihan dalam
mencari seorang pemimpin kita harus mengetahui kriteria – kriteria dari
seorang pemimpin yang ideal, yang secara garis besar adalah
: 1. Sidiq (Jujur) 2. Tablig (menyampaikan) 3. Amanah, 4. Fathonah
(Cerdas), yang berarti seorang pemimpin harus memiliki integritas,
kredibilitas, moralitas, kapabilitas dan transparan dalam setiap
kebijakannya, karena “Jika Urusan Diserahkan Pada Yang Bukan Ahlinya,
Tunggulah Kehancurannya”. Kepada para calon – calon
pemimpin hendaknya dapat mengukur diri dan berfikir bahwa kepemimpinan
atau jabatan adalah amanah yang sangat berat dan merupakan bentuk dari
sebuah pengabdian serta tanggung jawab, bukan sebuah kesempatan untuk
mencari kekayaan dan kemuliaan.
Mungkin sebagian besar dari kita merasa
lelah, mengabaikan dan menggangap tidak penting untuk menggunakan hak
kita dalam memilih para pemimpin, “toh siapapun pemimpinnya tidak akan
banyak pengaruhnya terhadap kita” celetuk si Lica, sebuah ungkapan
pesimis yang sering kita dengar, sebuah ungkapan yang timbul karena ulah
para oknum - oknum pemimpin kita yang lebih sibuk memperkaya diri dan
kelompoknya dibandingkan bekerja untuk mensejahterakan rakyatnya. Memilih
pemimpin lebih dari sebagai sebuah hak, memilih pemimpin adalah sebuah
usaha kita semua sebagai pribadi – pribadi untuk menentukan siapa
pemimpin kita, “….Sesungguhnya Allah Tidak Akan Merubah Keadaan (Nasib)
Suatu Kaum, Sehingga Mereka Merubah Keadaan (Nasib) Yang Ada Pada Diri
Mereka Sendiri….”, dalam konteks memilih para pemimpin sudah
saatnya kita memilih benar – benar menggunakan akal dan pikiran
berlandaskan hati nurani, bukan sekedar karena adanya aspek kesukuan dan
kedekatan pribadi atau karena adanya kepentingan serta tujuan – tujuan
sesaat yang menguntungkan pribadi atau golongan, yang malahan nantinya
akan menyengsarakan adik – adik, anak – anak dan cucu – cucu kita, hanya
karena kesalahan kita dalam memilih para pemimpin.
Tak ada gading yang tak retak, tidak ada
manusia yang sempurna begitu pula para calon pemimpin kita, untuk itu
pilihlah calon pemimpin yang memiliki atau mendekati kriteria – kriteria
sebagai seorang pemimpin yang ideal, paling tidak para calon pemimpin
tersebut harus memiliki rekam jejak yang baik, visi, misi dan program
rencana kerja yang tepat, masuk akal dan jelas, agar kiranya calon
pemimpin yang kita pilih tersebut dapat membawa perubahan dalam segala
sendi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara menjadi lebih baik.
Untuk kesejahteraan rakyat ???
Pemerintah sebentar lagi akan mengeluarkan Senjata terakhirnya untuk
membantu Rakyat Bahagia dan Sejahtera dengan berbagai Program terbaru
malah sampai masuk ke berbagai Media agar Rakyat mengetahui bahwa hal
tersebut adalah satu-satunya cara untuk mengatasi persoalan yang telah
lama menjadi Beban Negara , Rakyat Indonesia menurut Pemerintah adalah
salah satu penyebab Jebolnya APBN karena banyak Anggaran yang tidak
tepat sasaran selama 9 tahun Pemerintahan SBY dan Kroni-kroninya
berkuasa sehingga Mereka baru menyadari saat ini adalah waktu yang tepat
untuk menambalnya dan menggantinya dengan Program-program terbaru yang
lebih Efektif sehingga Rakyat Senang , Bahagia dan Sejahtera .
Rakyat Indonesia tidak hanya Kelas menengah ke Bawah yang selalu menjadi Alasan untuk di bantu tetapi seharusnya Pemerintah sadar Tanpa Rakyat Indonesia Kelas Menengah dan Kelas Atas tidak akan tercapainya suatu Negara yang Makmur , malah seolah-olah Kelas Menengah dan Ke Atas menjadi Penyebab APBN Jebol padahal Pembayara Pajak itu dari semua Golongan untuk menggerakkan Perekonomian Bangsa jika saja Kelasa Menengah dan Kelas Atas tidak mau lagi membayar Pajak maka bisa di pastikan Roda Ekonomi Indonesia akan lambat bergeraknya.
Petinggi Negara saat ini yang seharusnya disalahkan karena Miskin Moral dan Hati Nuraninya Hilang dengan Bangga menyalahkan hanya Orang-orang Kaya saja menikmati BBM padahal semua Rakyat Indonesia berhak menikmati Subsidi baik itu Kaya , Menengah , Bawah sekalipun janganlah membeda-bedakan hanya karena Kaya Miskin dan Mengadu Domba Antar Golongan maupun Kelompok seharusnya Petinggi Negeri ini sadar bahwa sebenarnya Mereka dan Keluarganya yang telah dengan seenaknya menghamburkan Uang Negara tanpa ada Manfaatnya sehingga banyak Kepentingan Rakyat hanya menjadi Prioritas selanjutnya bukan Utama.
Keluarga para Petinggi Negari ini bisa Hidup Mewah dan dikelilingi Harta berlimpah tanpa harus berdarah-darah mencukupi kebutuhannya , sedangkan Rakyat diluaran harus menghitung dengan Hemat pengeluaran Hari ini apakah bisa cukup atau besok harus berkurang karena Pemerintah tidak bisa mengendalikan Harga dan dengan Mudah beralasan ada Oknum-oknum bermain di Pasar , kalau sudah mengetahui ada Oknum-oknum tersebut yang bermain di atas Penderitaan Rakyat kenapa dibiarkan begitu saja atau Jangan-jangan Oknum-oknum tersebut adalah Mereka sendiri ?
Rakyat Indonesia tidak hanya Kelas menengah ke Bawah yang selalu menjadi Alasan untuk di bantu tetapi seharusnya Pemerintah sadar Tanpa Rakyat Indonesia Kelas Menengah dan Kelas Atas tidak akan tercapainya suatu Negara yang Makmur , malah seolah-olah Kelas Menengah dan Ke Atas menjadi Penyebab APBN Jebol padahal Pembayara Pajak itu dari semua Golongan untuk menggerakkan Perekonomian Bangsa jika saja Kelasa Menengah dan Kelas Atas tidak mau lagi membayar Pajak maka bisa di pastikan Roda Ekonomi Indonesia akan lambat bergeraknya.
Petinggi Negara saat ini yang seharusnya disalahkan karena Miskin Moral dan Hati Nuraninya Hilang dengan Bangga menyalahkan hanya Orang-orang Kaya saja menikmati BBM padahal semua Rakyat Indonesia berhak menikmati Subsidi baik itu Kaya , Menengah , Bawah sekalipun janganlah membeda-bedakan hanya karena Kaya Miskin dan Mengadu Domba Antar Golongan maupun Kelompok seharusnya Petinggi Negeri ini sadar bahwa sebenarnya Mereka dan Keluarganya yang telah dengan seenaknya menghamburkan Uang Negara tanpa ada Manfaatnya sehingga banyak Kepentingan Rakyat hanya menjadi Prioritas selanjutnya bukan Utama.
Keluarga para Petinggi Negari ini bisa Hidup Mewah dan dikelilingi Harta berlimpah tanpa harus berdarah-darah mencukupi kebutuhannya , sedangkan Rakyat diluaran harus menghitung dengan Hemat pengeluaran Hari ini apakah bisa cukup atau besok harus berkurang karena Pemerintah tidak bisa mengendalikan Harga dan dengan Mudah beralasan ada Oknum-oknum bermain di Pasar , kalau sudah mengetahui ada Oknum-oknum tersebut yang bermain di atas Penderitaan Rakyat kenapa dibiarkan begitu saja atau Jangan-jangan Oknum-oknum tersebut adalah Mereka sendiri ?
Mengenal si tikus berdasi
Secara harfiah korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak. Jika membicarakan tenatng korupsi memang akan menemukan kenyataan semacam itu karena korupsi menyangkut segi-segi moral, sifat keadaan yang busuk, jabatan karena pemberian, faktor ekonomi dan politik, sera penempatan kelurga atau golongan kedalam kedinasan di bawah kekusaan jabatnnya. Dengan demikian, secara harfiah dapat ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya istilah korupsi memiliki arti yang sangat luas.
1. Korupsi, penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan sebagainya) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
2. Korupsi : busuk; rusak; suka memakai barang atau uang yang dipercayaakan kepadanya; dapat disogok (melalui kekusaan untuk kepentingan pribadi).
Permasalahan korupsi yang ada di Indonesia
Masalah korupsi tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, terutama media massa lokal dan nasional. Maraknya korupsi di Indonesia seakan sulit untuk diberantas dan telah menjadi budaya. Pada dasarnya, korupsi adalah suatu pelanggaran hukum yang kini telah menjadi suatu kebiasaan. Berdasarkan data Transparency International Indonesia, kasus korupsi di Indonesia belum teratasi dengan baik. Indonesia menempati peringkat ke-100 dari 183 negara pada tahun 2011 dalam Indeks Persepsi Korupsi.
Di era demokrasi, korupsi akan mempersulit pencapaian good governance dan pembangunan ekonomi. Terlebih lagi akhir-akhir ini terjadi perebutan kewenangan antara KPK dan Polri. Sebagai institusi yang sama-sama menangani korupsi, seharusnya KPK dan Polri bisa bekerja sama dalam memberantas korupsi. Tumpang tindih kewenangan seharusnya tidak terjadi jika dapat dikoordinasikan secara baik.
Penyebab terjadinya korupsipun bermacam-macam, antara lain masalah ekonomi, yaitu rendahnya penghasilan yang diperoleh jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup dan gaya hidup yang konsumtif, budaya memberi tips (uang pelicin), budaya malu yang rendah, sanksi hukum lemah yang tidak mampu menimbulkan efek jera, penerapan hukum yang tidak konsisten dari institusi penegak hukum, dan kurangnya pengawasan hukum.
Dalam upaya pemberantasan korupsi, diperlukan kerja sama semua pihak maupun semua elemen masyarakat, tidak hanya institusi terkait saja. Beberapa institusi yang diberi kewenangan untuk memberantas korupsi, antara lain KPK, Kepolisian, Indonesia Corruption Watch (ICW), Kejaksaan. Adanya KPK merupakan salah satu langkah berani pemerintah dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia.
Dalam menangani kasus korupsi, yang harus disoroti adalah oknum pelaku dan hukum. Kasus korupsi dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga membawa dampak buruk pada nama instansi hingga pada pemerintah dan negara. Hukum bertujuan untuk mengatur, dan tiap badan di pemerintahan telah memiliki kewenangan hukum sesuai dengan perundangan yang ada. Namun, banyak terjadi tumpang tindih kewenangan yang diakibatkan oleh banyaknya campur tangan politik buruk yang dibawa oleh oknum perorangan maupun instansi.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional maka mau tidak mau korupsi harus diberantas, baik dengan cara preventif maupun represif. Penanganan kasus korupsi harus mampu memberikan efek jera agar tidak terulang kembali. Tidak hanya demikian, sebagai warga Indonesia kita wajib memiliki budaya malu yang tinggi agar segala tindakan yang merugikan negara seperti korupsi dapat diminimalisir.
Negara kita adalah negara hukum. Semua warga negara Indonesia memiliki derajat dan perlakuan yang sama di mata hukum. Maka dalam penindakan hukum bagi pelaku korupsi haruslah tidak boleh pilih kasih, baik bagi pejabat ataupun masyarakat kecil. Diperlukan sikap jeli pemerintah dan masyarakat sebagai aktor inti penggerak demokrasi di Indonesia, terutama dalam memilih para pejabat yang akan menjadi wakil rakyat. Tidak hanya itu, semua elemen masyarakat juga berhak mengawasi dan melaporkan kepada institusi terkait jika terindikasi adanya tindak pidana korupsi.
Di bawah ini beberapa tokoh yang melakukan korupsi yang masih buron :
harap melapor jika kalian mendapati salah satu dari mereka...
Kebudayaanku yang di rebut
Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun. Namun dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa Indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa Indonesia
salah satu penyebabnya yaitu generasi muda yang tidak mau melestarikan budaya tersebut,karena nereka takut di bilang kampungan
Berikut ini adalah daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan, diklaim, dan atau dieksploitasi secara komersial oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain:
1. Batik dari Jawa oleh Adidas
2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
10. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
21. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
22. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
23. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
24. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
25. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
26. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
27. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
28. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
29. Kain Ulos oleh Malaysia
30. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
31. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
32. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia
Bangsa serumpun atau dikenal dengan Malaysia setidaknya mengklaim 21 artefak budaya Indonesia, dan yang terkini adalah tari Pendet dari Bali.
1. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
2. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
5. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
6. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
7. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
8. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
9. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
10. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
11. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
15. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
16. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
17. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
18. Kain Ulos oleh Malaysia
19. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
20. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
21. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia
Mungkin masih banyak lagi yang lain,maka deharudnya kita sebagai bangsa indonesia harus ikut andil dalam menjaga warisan nenek moyang yang menjadi budaya kita sehingga tidak di klaim oleh negara lain
Beberapa cara yang bisa dilakukan agar budaya kita tidak di rebut oleh negara lain :
- Media massa, melalui acara televisi , koran , majalah ataupun artikel , media massa bisa memperkenalkan budaya – budaya yang ada di Indonesia.
- Pementasaan, tidak mudah memang melestarikan kebudayaan Indonesia sendiri tapi dengan adanya pentas – pentas seni budaya yang diadakan ditempat – tempat umum secara rutin dapat memperkenalkan kebudayaan bangsa Indonesia.
- Menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal, Sekolah dapat menyelenggarakan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan budaya Indonesia misalnya ekstrakulikuler tari tradisional sehingga siswa dapat menimbulkan rasa cinta pada budaya Indonesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)